Jumat, 17 Februari 2012

Hatta Rajasa Fasilitasi Pemutihan TKI Ilegal di Malaysia

RMOL. (Rakyat Merdeka Online ) Partai Amanat Nasional (PAN) bekerjasama dengan Dewan Perdagangan dan Perindustrian Muslim Malaysia (DPPMM) memfasilitasi pemutihan tenaga kerja Indonesia (TKI). Tak hanya bermitra, PAN juga mendirikan Rumah Singgah dan TKI Center untuk pelatihan. Dari Malaysia, Wartawan Rakyat Merdeka, Buya AA. Arubone melaporkan, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa mengharapkan, rumah singgah dan TKI center yang didirikan itu bisa menjadi tempat meningkatkan skill TKI. "Kalau bisa meningkatkan skill-nya sehingga jangan hanya menjadi pembantu rumah tangga, kita naikkan skill-nya jadi dia bisa bekerja di pabrik. Nanti disusun modulnya seperti apa. Jadi ketika moratorium benar-benar dicabut, mereka sudah siap," kata Hatta saat menemui para TKI di Kajang, Selangor, Malaysia, kemarin (Kamis, 16/2). Hatta mengatakan, Indonesia dan Malaysia bangsa serumpun yang tidak hanya menjalin hubungan bilateral, juga emosional dalam ikatan persaudaraan. "Karena itu kita harus selalu meningkatkan hubungan baik. Pemerintahan Indonesia dan Malaysia telah sepakat cabut moratorium dan melakukan pemutihan. DPP MM dan PAN membantu, agar para TKI ilegal menjadi legal supaya saudara-saudara kita bisa bekerja tenang," kata Hatta.
Menteri Koordinator Perekonomian ini menghimbau para TKI untuk mengikuti dan mematuhi aturan hukum Malaysia. "Dengan berstatus TKI legal, saudara-saudara kita akan mendapat perlindungan, menjadi pekerja terhormat, dapat libur, dan paspor pegang sendiri," tambahnya. PAN, tegas Hatta, memberi kepedulian yang tinggi kepada segenap rakyat Indonesia dimana pun berada. Langkah PAN memfasilitasi pemutihan TKI, tandasnya, adalah salah satu bukti PAN merakyat. Dalam kesempatan itu, Hatta menggelar makan siang nasi bungkus bersama para TKI. Dia juga menyerahkan beasiswa bagi para anak TKI sebesar 500 Ringgit Malaysia per kepala keluarga bagi sekitar 100 keluarga TKI. Andre, salah satu TKI ilegal asal Flores yang telah 15 tahun bekerja di Malaysia, mengatakan, kunjungan Hatta dan rombongan DPP PAN merupakan peristiwa bersejarah bagi para TKI ilegal. "Hari ini adalah sejarah bagi kami. Setelah bertahun-tahun kami merasa tidak diperhatikan, hari ini para petinggi Indonesia mau datang duduk bersama kami, membela kami. Kami yakin hanya PAN yang peduli dengan kami para pendatang ilegal ini," kata Andre yang ditunjuk memberi sambutan mewakili rekan-rekannya. Andre mengatakan, Hatta pantas menjadi Presiden mendatang. "Hatta Rajasa negarawan pengganti Bung Hatta," serunya disambut tepuk tangan para TKI. Presiden DPMM Jamal Nasir menjelaskan, kerjasama DPMM dengan PAN berupaya memfasilitasi pemutihan bagi 12 ribu TKI ilegal di Malaysia. "Hingga kini yang telah keluar izin pemutihannya sekitar 7 ribu TKI," jelas Nasir kepada Rakyat Merdeka di Kajang, Selangor, Malaysia, kemarin. Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mencabut moratorium TKI ke Malaysia per 1 Desember 2011. Karena kebutuhan mengurus dokumen, maka Indonesia bisa mengirimkan lagi TKI legalnya mulai awal Maret 2012. Sementara TKI di Malaysia menjalani proses pemutihan menjadi legal. [zul]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photo Kegiatan 16 Mei 2012 di Aula Gerkopin Jatinangor