Sabtu, 10 November 2012


SUMEDANG, (PRLM).- Sehari menjelang waktu terakhir pendaftaran calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Sumedang 2013, Sabtu (10/11/12), dua pasangan bakal calon bupati (balonbup) dan calon wakil bupati (balonwabup) resmi mendaftar ke KPU Kab. Sumedang, Jumat (9/11/12).
Kedua pasangan tersebut, masing-masing dari koalisi parpol dan calon perseorangan (independen). Pasangan dari koalisi parpol dengan nama “Koalisi Tandang”, yakni Tatang Sutarna-Hendrik Kurniawan. Pasangan itu datang ke KPU bersama rombongan para pengurus empat parpol yakni PAN, PKB, Hanura dan Gerindra dan para pendukungnya, sehabis Jumatan sekira pukul 13.00 WIB. Mereka langsung menyerahkan berkas pendaftaran kepada KPU yang diterima secara resmi Ketua KPU Kab. Sumedang, Asep Kurnia, S.H..
Beberapa menit setelah rombongan “Koalisi Tandang” keluar dari kantor KPU, tiba lah pasangan calon perseorangan H. Ecek Karyana-dr. Irwanto. Pasangan “Ek-I Pinilih” itu, tiba ke KPU sekira pukul 14.00 WIB diantar puluhan pendukungnya. Tak lama kemudian, Ecek-Irwanto didampingi tim sukses langsung menyerahkan berkas pendaftaran kepada KPU.
Dengan tambahan dua pasangan balonbup-balonwabup itu, sehingga sampai hari keenam penyerahan berkas pendaftaran ke KPU, sudah empat pasangan calon yang mendaftar ke KPU. Dua pasangan calon perseorangan yang lebih dulu mendaftar, yakni H. Oom- Erni Juwita dan Hj. Enny Sumarni-Arrys Sudradjat. Berarti, hingga kini sudah empat pasangan calon yang siap makalangan memperebutkan kursi panas bupati Sumedang periode 2013-2018.
Namun, untuk pasangan calon dari partai-partai besar pemegang kursi dewan terbanyak, seperti PDIP, Partai Golkar, PPP dan Demokrat belum “menginjakan kakinya” di halaman KPU untuk mendaftar. Dipastikan, pasangan calon dari partai besar akan datang ke KPU pada hari terakhir pendaftaran, Sabtu (10/11/12).
Kepada wartawan, balonbup “Koalisi Tandang” Tatang Sutarna di KPU, Jumat (9/11/12) mengaku sebelumnya tidak terlalu ambisi untuk mencalonkan menjadi cabup. Apalagi masa kerja di Kejagung, masih terbilang lama yakni 13 tahun lagi. Sehubungan banyak dorongan dari masyarakat termasuk parpol koalisi pengusung dan pendukung, akhirnya dirinya membulatkan tekad ikut bertarung pada kancah Pilbup Sumedang, 24 Februari 2013 nanti.
“Saya ikhlas balik ka lembur (pulang kampung) untuk melakukan pembaharuan dan perubahan Sumedang lebih baik. Saya tidak akan korupsi, dan akan menciptakan Sumedang lebih maju, jujur, adil dan bermartabat. Partai-partai koalisi yang mengusung maupun mendukung termasuk masyarakat, sudah satu visi dan misi dengan kami untuk membawa perubahan Sumedang lebih baik,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Koalisi Tandang, Dudi Supardi yang juga Ketua DPD PAN Kab. Sumedang yakin bisa bersaing dengan pasangan lain hingga memenangkan pertarungan Pilbup 2013 nanti. Guna memenangkan pertarungan itu, pihaknya sudah membuat struktur organisasi “Koalisi Tandang” sampai ke tingkat rayon yakni TPS (Tempat Pemungutan Suara).
“Kantong-kantong suara, sudah terwakili di wilayah timur dan barat. Pak Tatang yang asal Darmaraja bisa mewakili suara wilayah timur. Sementara Pak Hendrik dari barat. Jadi, peluang suara wilayah timur dan barat mudah-mudahan bisa dikuasai,” katanya.
Sementara itu, H. Ecek dan dr. Irwanto mengatakan, pencalonannya ingin melihat kondisi Sumedang lebih baik. Guna menciptakan hal itu, pihaknya memiliki visi mewujudkan Sumedang yang sehat jasmani dan rohani, sejahtera, cerdas dan berdaya saing.
“Kami jabarkan visi ini ke dalam misi, seperti mendongkrak indeks kesehatan tertinggi di Jabar, membangun sarana dan infrastruktur, menciptakan pemerintah yang bersih serta menjadikan Sumedang lumbung pangan dan hortikultuta di tingkat nasional,” ujar H. Ecek. (A-67/A-108)***

Pasangan Dede-Lex Didukung 43 Kursi DPRD


BANDUNG, KOMPAS.com — Pasangan Dede Yusuf dan Lex Laksamana yang diusung Partai Demokrat akhirnya menggaet dua partai untuk berkoalisi memenangkan Pilkada Jawa Barat 2013 mendatang. Keduanya adalah Partai Amanat Nasional dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Hal itu terungkap dalam jumpa pers yang diikuti masing-masing perwakilan partai di Hotel Grand Panghegar, Bandung, Jumat (9/11/2012). Yang hadir adalah Iwan Ridwan Sulanjana, Ketua DPD PD Jabar, Sukmana, Sekretaris Jenderal DPD PAN Jabar, dan Saeful Huda, Sekjen DPD PKB Jabar.
"Sebetulnya masih ada Partai Gerindra yang menyatakan minat untuk berkoalisi. Namun, sampai sekarang, pengurus DPD Jabar masih menjemput surat keputusan dari DPP di Jakarta," kata Ketua Tim Pemenangan Dede Yusuf-Lex Laksamana, Didin Supriadin.
Dengan koalisi tersebut, berarti pasangan Dede dan Lex didukung 43 kursi di legislatif. Didin berharap bahwa koalisi ini juga nantinya bertahan sampai keduanya terpilih dan memimpin.
Dede Yusuf adalah wakil gubernur petahana sementara Lex adalah mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat yang pensiun sejak 1 November 2012 lalu.

Editor :
Tjahja Gunawan Diredja
 sumber : 
http://nasional.kompas.com/read/2012/11/09/23583939/Pasangan.Dede-Lex.Didukung.43.Kursi.DPRD.

Kamis, 01 November 2012

Dahlan Iskan Jangan Hanya Menebar Desas Desus


sumber : http://nasional.inilah.com/read/detail/1921578/dahlan-iskan-jangan-hanya-menebar-desas-desus

Anggota DPR dari Fraksi PAN Teguh Juwarno mengatakan, PAN meminta agar Dahlan Iskan tidak ragu-ragu membuka nama-nama oknum anggota DPR yang dinyatakan memeras BUMN.
"FPAN mendesak agar Dahlan Iskan, Kementerian BUMN tidak hanya menebar desas desus. Sebaiknya segera melaporkan secara formal ke Badan Kehormatan (BK) DPR disertai bukti-buktinya," kata Teguh melalui pesan singkatnya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (31/10/2012).
Karena, kata Teguh, hal itu menyangkut perilaku dan kode etik DPR. Tindakan menyimpang anggota DPR harus diproses dengan tegas oleh BK. "BK akan memproses pengaduan tersebut, jika ada pelanggaran BK bisa memberikan sanksi mulai dari teguran hingga pemecatan," tegasnya.
Sebelumnya, beredar nama-nama oknum anggota DPR yang diduga memeras Kementerian BUMN lewat alokasi anggaran. Ini setelah Dahlan melaporkan ke Sekretaris Kabinet Dipo Alam melalui SMS soal itu.
Laporan tersebut menimbulkan reaksi atau kemarahan anggota DPR. Mereka berencana memanggil Dahlan untuk mengklarifikasi laporannya itu.
Apalagi pasca laporan itu beredar nama-nama oknum anggota DPR dalam bentuk inisial. Berikut inisial-inisial oknum anggota DPR dimaksud;
- AK, IM, SN, NW, BS (Golkar)
- PM, EV, CK (PDIP)
- AR, IR, SUR (PKS)
- FA (HANURA)
- ALM, NAS, (PAN)
- JA, SG, MJ (PD)
- MUZ (Gerindra)
[yeh]

Photo Kegiatan 16 Mei 2012 di Aula Gerkopin Jatinangor